Mobil Esemka dipastikan tidak lolos uji emisi. Pasca kegagalan itu, Wali Kota Surakarta Joko Widodo merasa sendiri. Dia merasa tidak mendapat dukungan dari mereka yang semestinya mendukung. Namun dia menolak menjelaskan lebih jauh tentang hal itu.
"Ya sudah terasa. Dan memang rasanya sendirian," kata Joko Widodo atau Jokowi kepada wartawan, Kamis, 1 Maret 2012.
Menurut Jokowi, gagalnya Esemka dalam uji emisi berimbas pada hilangnya momentum. Sebab saat ini pemesannya sudah banyak. "Masyarakat sudah semangat seperti ini, ternyata tidak lolos uji emisi," ujarnya.
Meskipun gagal lolos uji emisi, dia mengaku tetap semangat dan tetap maju memperjuangan mobil Esemka. "Akan diperbaiki dan diulang lagi uji emisinya," katanya. Dia mengaku akan sesegera mungkin membawa Esemka untuk uji emisi.
"Ya sudah terasa. Dan memang rasanya sendirian," kata Joko Widodo atau Jokowi kepada wartawan, Kamis, 1 Maret 2012.
Menurut Jokowi, gagalnya Esemka dalam uji emisi berimbas pada hilangnya momentum. Sebab saat ini pemesannya sudah banyak. "Masyarakat sudah semangat seperti ini, ternyata tidak lolos uji emisi," ujarnya.
Meskipun gagal lolos uji emisi, dia mengaku tetap semangat dan tetap maju memperjuangan mobil Esemka. "Akan diperbaiki dan diulang lagi uji emisinya," katanya. Dia mengaku akan sesegera mungkin membawa Esemka untuk uji emisi.
Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan menyatakan mobil nasional Esemka tidak lulus uji emisi. Berdasarkan data hasil pengujian di Balai Termodinamika Mesin Propulsi Serpong pada Senin, 7 Februari 2012, Esemka belum memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup. “Belum memenuhi ambang batas emisi gas buang," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, di Jakarta.
Gagalnya uji emisi Esemka, menurut Kementerian Perhubungan, akibat gas buang CO Esemka masih tinggi. Emisi CO Esemka mencapai 11,63 gram per kilometer dan HC + NOX 2,69 gram per kilometer. Padahal standar Kementerian Lingkungan Hidup sesuai dengan keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2009, ambang batas untuk kendaraan bermotor tipe baru adalah CO 5 gram per kilometer dan HC + NOX 0,70 gram per kilometer.
Bambang S. Ervan mengatakan telah mengirim surat pemberitahuan kepada pemohon pada Rabu 29 Februari 2012. "Kami tidak mengumumkan ke media karena tugas kami menyampaikan langsung ke pemohon," katanya. Meski pengujian kali ini tidak lulus, Bambang menambahkan, Esemka masih bisa menjalani uji emisi lagi. "Uji emisi itu bisa dilakukan berulang-ulang dan tidak ada batasan," ujarnya.
Seorang yang berperan membidani lahirnya Esemka, Sukiat, mengaku terkejut oleh hasil uji emisi ini. Dia yakin kualitas mesin mobil Esemka tidak kalah dibanding mobil kelas low-end dari pabrikan terkenal. "Saya tahu betul seperti apa mesin Esemka," kata Sukiat. Dia yakin seharusnya mobil itu bisa lulus dalam uji emisi(sumber: www.tempo.co)
Gagalnya uji emisi Esemka, menurut Kementerian Perhubungan, akibat gas buang CO Esemka masih tinggi. Emisi CO Esemka mencapai 11,63 gram per kilometer dan HC + NOX 2,69 gram per kilometer. Padahal standar Kementerian Lingkungan Hidup sesuai dengan keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2009, ambang batas untuk kendaraan bermotor tipe baru adalah CO 5 gram per kilometer dan HC + NOX 0,70 gram per kilometer.
Bambang S. Ervan mengatakan telah mengirim surat pemberitahuan kepada pemohon pada Rabu 29 Februari 2012. "Kami tidak mengumumkan ke media karena tugas kami menyampaikan langsung ke pemohon," katanya. Meski pengujian kali ini tidak lulus, Bambang menambahkan, Esemka masih bisa menjalani uji emisi lagi. "Uji emisi itu bisa dilakukan berulang-ulang dan tidak ada batasan," ujarnya.
Seorang yang berperan membidani lahirnya Esemka, Sukiat, mengaku terkejut oleh hasil uji emisi ini. Dia yakin kualitas mesin mobil Esemka tidak kalah dibanding mobil kelas low-end dari pabrikan terkenal. "Saya tahu betul seperti apa mesin Esemka," kata Sukiat. Dia yakin seharusnya mobil itu bisa lulus dalam uji emisi(sumber: www.tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar