20120226

Setelah Lolos Uji Emisi, Jokowi Siap Memasarkan 'Esemka'


Walikota Solo, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi ini mengatakan siap untuk memasarkan mobil Esemka jika nanti lolos uji Emisi.

"Kalau uji emisi dan uji kelayakan rampung semuanya, baru nanti akan dipasarkan," ujar Jokowi kepada wartawan ketika memamerkan Esemka Rajawali berjenis SUV di kantor Komunitas Ayo Selamatkan Indonesia (KASI), Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2012).

Walikota yang gemar mendengarkan musik cadas ini mengungkapkan, dirinya tidak akan terburu-buru memasarkan jika lulus uji emisi dan uji kelayakan.

Jokowi menjelaskan, pemasaran mobil Esemka ini akan dipasarkan bertahap, dimulai dari Solo dan sekitarnya. Menurut Jokowi, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jika adanya kekurangan sehingga dapat diatasi dengan mudah karena hanya di sekitaran Solo saja.

"kalau nanti ada masalah kecil bisa dihandle dengan mudah," ungkap Jokowi.

Selain itu, alasan Jokowi tidak terburu-buru memasarkan hand made siswa SMK ini yakni belum meluasnya bengkel maupun delaer di berbagai kota. "kalau sudah rampung, baru nanti akan melebar ke Jawa Tengah," ucap Jokowi. Sumber : Tribunnews

Pesan ‘Esemka’ - Menteri PU SMS Jokowi


Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto memesan satu mobil 'Esemka' kepada Wali Kota Surakarta Joko Widodo via layanan pesan singkat (SMS).

"Jam tiga tadi saya mendapatkan SMS dari Menteri PU mengatakan beliau ingin memesan mobil Esemka untuk dipakai rapat. Beliau ingin agar mobil segera dikirim ke Jakarta begitu produksi mulai dilakukan," kata Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi di Jakarta, Sabtu (25/2).

Jokowi mengatakan pemesanan dari salah satu menteri tersebut merupakan bukti dukungan pemerintah kepada kehadiran mobil buatan anak negeri.

Jokowi tiba di Jakarta dengan mengendarai mobil Kiat Esemka Rajawali jenis SUV (Sport Utility Vehicle) buah karya anak-anak SMK Negeri 2 Solo bernomor polisi AD 1 A. Dia datang beserta Kepala SMK 2 Surakarta Susanta dan anggota DPR RI Roy Suryo.

Selanjutnya, mobil Esemka akan menjalani uji emisi di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Serpong, Tanggerang Selatan, awal pekan depan.
Jokowi menyatakan dirinya yakin mobil Esemka akan lulus uji emisi tersebut karena mobil telah berkali-kali diuji coba.
"Saya optimis mobil ini bisa lolos uji emisi karena nyatanya sampai Jakarta mobil baik-baik saja dan tidak ada kendala," kata dia.
Hal tersebut dibenarkan oleh Roy Suryo yang menjadi supir mobil Esemka dalam perjalanan dari Solo menuju Jakarta. "Saya menyupir bergantian dengan Wakil Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo. Semuanya berjalan lancar, bahkan di tol Semarang, saya bisa menggeber mobil ini lebih dari 125 km per jam. Dan, mobil tetap stabil, tidak 'ngleyang'," kata Roy.
Jalan yang dilalui Roy, antara lain Alas Roban, Kendal, ringroad Salatiga. Sumber: Antara/ REPUBLIKA.CO.ID

20120225

Listrik Sel Surya Rumahan Ciptaan UMY


Keprihatinan adanya impor teknologi sel surya (solar cell) dari China, Belanda, dan Jepang berhasil memicu lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk menciptakan teknologi baru berbasis tenaga surya.

Solarcell Home System (SHS), begitulah namanya. Alat yang diciptakan khusus untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini mampu menjadi energi cadangan di kala listrik padam dan meningkatkan produksi UMKM.

“Bahan baku pembuatan solar cell di Indonesia sangat berlimpah. Ironisnya bahan baku itu malah diekspor ke negara lain bukan digunakan untuk membuat teknologi surya sendiri,” papar Ilham Lutfil Anam, salah seorang peneliti. Ide pembuatan teknologi ini bermula dari pemadaman listrik bergilir yang sering terjadi di Yogyakarta.

Pemilihan sasaran uji coba pada UMKM karena memiliki dampak terbesar pada pemadaman listrik tersebut. Produktivitas kerja menurun hingga menyebabkan kerugian omset. Bersama keempat rekannya, Adi Wahyudianto, Afief Amrullah, M. Sholeh Masnawan, dan Fikri Ali Nawawi, Ilham membuat SHS atau Sistem Listrik Surya Skala Kecil. Alat ini akan menampung sinar ultraviolet yang menyebabkan sebuah reaksi kimia. Untuk bisa menjadi energi cadangan, arus searah (DC) yang dihasilkan dari solar cell akibat reaksi kimia tadi dihubungan dengan sebuah pengatur muatan (Solar Charge Regulator/SCR).

SCR akan berfungsi sebagai lalu lintas listrik antara panel surya dan baterai aki. Keluaran dari SCR dihubungkan dengan pembalik arus untuk menghasilkan listrik AC. Arus AC pun akan bekerja dengan Automatic Transfer Switch (ATS) yang tersambung dengan listrik PLN. 

“Kalau listrik mati, saklar dari ATS akan bekerja secara otomatis. Pelaku UMKM tetap akan bekerja tanpa khawatir listrik padam. SHS ini mampu menghasilkan energi 200 watt jam per hari,” tambahnya.  Alat ini memiliki kelebihan ketimbang generator set (genset). Alat ini tidak membutuhkan bahan bakar sehingga ramah lingkungan. Dari segi biaya operasional dan perawatan pun lebih murah. Dalam jangka waktu 20 tahun, solar cell hanya menekan biaya 8 juta, sedangkan genset menekan biaya 20 juta. Saat ini SHS sudah digunakan di industri konveksi di Jepara. Menurut Ilham, UMKM belum banyak tertarik karena pembuatan solar cell ini lebih mahal ketimbang genset. Harganya adalah Rp5 juta, sedangkan genset hanya berkisar 2,5 juta. (Sumber: nationalgeographic.co.id)

Pemberdayaan Sumber Tenaga Air Untuk Listrik di Pedesaan Palu

Fenomena krisis listrik yang melanda Kota Palu merangsang kreativitas warga untuk mencari solusi sendiri. Menggantungkan listrik kepada pemerintah kota sama dengan pungguk merindukan bulan. Mungkin itulah yang ada di benak masyarakat di RW 4 Kelurahan Watusampu.

Daerah yang berjarak 13 kilometer dari pusat Kota Palu ini memiliki 200 KK. Hingga 32 tahun usia Kota Palu warga belum mendapatkan penerangan yang memadai. Ketua RW 4 Herman mengambil inisiatif untuk mencari energi alternatif. Bersama warga lainnya, ia mendiskusikan hal tersebut kepada Koordinator BKM Kelurahan Watusampu Zainuddin.

Tahap berikutnya, melalui forum rembug warga disepakati untuk mengalokasikan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) tahap dua tahun 2010 senilai Rp3 juta. Dana ini digunakan untuk membeli peralatan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), selebihnya swadaya masyarakat mencapai Rp6juta, sebab alokasi dana yang dibutuhkan untuk membuat PLTA berdiameter 1,5 meter itu mencapai Rp9 juta, untuk pengadaan mesin, dinamo, kayu dan kabel jaringan.
Triono, salah seorang warga Banyumas, Jawa Timur, dipercayakan oleh warga setempat untuk membuat instalasi bangunan PLTA manual tersebut.
Triono yakin, jika PLTA Manual ini dibangun, bisa membantu penerangan desa sebanyak 5.000 watt. Tak lama kemudian, PLTA yang digerakkan oleh air terjun itu, sudah bisa dinikmati warga.
Setiap kepala keluarga/rumah mendapat jatah 140 watt. Walau dengan daya yang terbatas, warga sudah bisa menikmati tontonan melalui televisi.

“Kami biasanya menggunakan alat begini di Pulau Jawa. Jadi sudah paham soal alat ini. Cukup dengan air mancur yang memiliki debit air kencang. Apalagi Watusampu memiliki air terjun yang mampu menggerakkan turbin. Apa salahnya jika masyarakat memanfaatkannya,” kata Triono gamblang.
Langkah kreatif warga yang dimotori PNPM Mandiri Perkotaan Kota Palu ini perlu mendapat apresiasi. Ini juga langkah yang sangat baik, daripada harus mengandalkan uluran pemerintah yang tak kunjung tiba—atau mungkin sengaja menutup mata dengan fenomena yang ada di masyarakatnya?

Saat ini, kincir air sudah resmi dioperasikan sejak Januari, sehingga sudah ada warga yang mampu menikmati tayangan televisi, meski alakadarnya. Tidak ketersediaan penerangan memang membuat warga sulit untuk membangun akses, bahkan membuat warga jadi terbelakang. Tapi sekarang, tidak lagi. Sumber: www.p2kp.org

20120222

Zanjabil Drink “Produk Kader LPM Bogor”-di Liputan Tim Jelang Siang TransTV


Laporan: Budi S.R.
Pada hari Selasa, 21 Pebruari 2012 kemarin, produk minuman kesehatan "Zanjabil Drink" yang merupakan usaha milik Bpk. Hurhilal, seorang pengurus LPM Kab. Bogor, diliput oleh TransTV untuk acara Jelang Siang, yang datang ke lokasi di Perum Bukit Kayumanis, Bogor.

Usaha produksi dan penjualan minuman ini berada di bawah bendera CV. Zanjabil milik Asadullah Al-Aziz. Membuka direktori usaha di Indonetwork dan menampilkan produknya di http://indonetwork.co.id/zanjabil_corporation/1737221/zanjabil-drink.htm, Asadullah dikontak langsung oleh Tim Liputan TransTV yang menemukan informasi tersebut di internet.

Hal ini merupakan contoh bagus manfaat publikasi kegiatan usaha di internet (secara umum kita sebut dengan "internet marketing"), semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita di LPM saat membina kegiatan sosial-ekonomi dalam konteks LPM Kab. Bogor. Menurut kru TransTV, liputan ini baru akan tayang sekitar 2 minggu lagi (sejak hari syuting).

Berikut ini behind the scene kegiatan liputan tersebut, hasil syuting oleh saya sendiri, saya muat di Youtube dengan nama akun "TV UMKM" sekaligus launching "stasiun televisi maya" tersebut, http://www.youtube.com/watch?v=RiOlz6Hubnk

(kk/bc/ bgr.lpm23/2/2012}

20120203

Rakor DPD LPM Jabar 26 Januari di Bandung Hasilkan Pakta Integritas


21 Orang Calon Pengurus DPD LPM Jawabarat – yang baru, telah menandatangani Surat Pernyataan Kesediaan mengemban tugas Pemberdayaan Masyarakat, dalam rangka konsolidasi organisasi, di Pinus Regency Bandung.

Ds.Tatang Suratis, Ketua DPD LPM Jabar, yang memimpin langsung Raker dan silaturahmi di Sekretariat barunya , menekankan pentingnya konsolidasi hari itu, mengingat banyaknya tantangan tugas  yang akan dihadapi LPM dimasa depan.
Beberapa calon Pengurus diberi kesempatan mengajukan usulan dan pandangannya, terkait program yang sebaiknya menjadi focus garapan DPD LPM Jabar.
Atang Hidayat, Bendahara DPD LPM Jabar, kembali mengutarakan gagasannya- agar LPM juga memiliki sumber dana dari mitra usaha binaan , jadi tidak hanya tergantung  pada   BOP  dari APBD Pemda.
Sementara Ir.Deny Sadhana Msi, Ketua DPD LPM Bogor, yang juga diminta merangkap jabatan di DPD LPM Jabar, mengutarakan program untuk mengoptimalkan potensi LPM, dalam koordinasi terpadu yang difasilitasi media informasi Online maupun Ofline.
Raker belangsung dari jam 14.30 dan berakhir menjelang jam 17.00 , dengan tambahan info akan berlangsungnya Rakernas LPM di Riau Februari mendatang. (kk/ds)